Thursday, June 22, 2006

Fur Mum and Dad

Terkadang butuh pengorbanan extra
demi membahagiakan orang tua
tapi sebesar apapun itu
Tetap tak akan pernah sebanding dengan
pengorbanan orang tua demi anak-anaknya...


"Aku ga jadi brangkat. Ortu tetap ga rela aku ksana dan aku gak mau divonis jadi anak durhaka. It's the second time i have to loose my dream" ! Demikian kurang lebih sms seorang teman yg mampir di inboxku tadi pagi. Aku bisa membayangkan kesedihan temanku saat ini, karna aku tau seberapa keras dia sudah berusaha, seberapa lama dia menunggu,dan seberapa besar pengorbanan yang sudah dia lakukan untuk mendapatkan mimpinya ini. Paling menyedihkan tentu saja karna aku juga tau seberapa penting MIMPI ini untuk dia hiks.....
Aku punya mimpi yang kurang lebih sama dengan dia, dari bertahun-tahun yang lalu kami hampir setiap hari berdiskusi, berbagi banyak cerita, merencanakan banyak hal demi meraih impian ini. Kesempatan yang ditunggu datang lebih cepat untuknya, namun sayang....ketika impian itu sudah didepan mata, tinggal menunggu untuk digenggam, sekarang terpaksa harus dilepaskan. Pathetic......
Well sekelumit cerita lengkapnya kurang lebih seperti ini. Setelah merintis cita-citanya dari 7 tahun yang lalu, akhirnya temanku mendapatkan pekerjaan yg dia impi-impikan. Kesempatan seperti yang dia dapatkan memang jarang, dan ga mudah. Tapi sayang, dia harus ditempatkan di tempat yang jauh, di ujung timur Indonesia sana. Nah keberatan orang tuanya, karna tempatnya yang jauh itu. Orang tua temanku tinggal di Jawa. Satu masalah klasik lagi mungkin karna temanku kakak beradik hanya berdua, dia anak perempuan satu-satunya, karna saudaranya laki-laki. Aku mungkin bisa sedikit memaklumi, kekhawatiran orang tua, untuk melepas anaknya sejauh itu. Tapi mungkin yang belum bisa dipahami Bapak Ibu adalah seberapa besar arti sebuah impian untuk anaknya. Itu siy cuma pemikiran sederhanaku, ga tau juga sebenarnya seperti apa, hingga Bapak Ibu temanku tidak mau melepas anaknya pergi.
Kisah-kisah klasik seperti ini, stauku cukup sering terjadi, dan banyak yang sudah mengalaminya. Aku kurang lebih pernah mengalami kejadian yang sama dengan temanku. Aku pernah melepaskan impian yang kupendam bertahun-tahun, demi Papaku. Padahal aku ingat sekali, bagaimana setiap malam aku selalu memikirkan, apa yang bisa kulakukan untuk mendapatkan mimpiku itu. Ketika aku akhirnya bisa mendapatkannya, aku memilih melepaskannya demi melihat senyum di wajah Papaku. Karna aku tau, kalau aku memaksa mengambil pilihanku, Papaku pasti sedih, dan aku tidak pernah mau itu terjadi.
Dari kjadian ini membuatku smakin sadar bahwa, impian dan kebahagiaan itu memang sering tak sejalan. Walaupun kita mendapatkan impian kita, belum tentu kita bahagia. Kalau misalnya temanku memaksa untuk tetap pergi mewujudkan impiannya, dia belum tentu akan bahagia, karna terpaksa melawan orang tuanya. Mungkin ini sekedar ujian kecil saja, mungkin Tuhan sekedar ingin tahu, seberapa besar kita mampu mengesampingkan ego dan mimpi-mimpi kita demi kebahagiaan orang tua kita.

Luv u Mum.....Luv ya Dad.....
---vee---

0 Comments:

Post a Comment

<< Home