Monday, June 26, 2006
Friday, June 23, 2006
Serendipity
Thursday, June 22, 2006
Fur Mum and Dad
demi membahagiakan orang tua
tapi sebesar apapun itu
Tetap tak akan pernah sebanding dengan
pengorbanan orang tua demi anak-anaknya...
Luv u Mum.....Luv ya Dad.....
Monday, June 19, 2006
Rumination
bahwa kebahagiaan dan mimpi itu
tak selalu sejalan
Tapi aku tak akan menyerah
karna kalah bukanlah pilihan
Sekarang aku hanya ingin berjalan
sedikit lebih pelan
dan buat apa terbang tinggi
kalau ternyata tempatku bukan diatas sana
:::i-cinema:::
Wednesday, June 14, 2006
Tuesday, June 06, 2006
Gnomon
---Gnomon---
Monday, June 05, 2006
Sunday, June 04, 2006
My Surrender
tidak ada kesedihan dalam sajak ini
Kau hanya kucatat sebagai alamat singkat
yang tidak lagi kusinggahi
Meski dalam sendiri
ada perkara yang selamanya tak terlihat
Bagai jejak-jejak burung di udara
Sepi yang kugambari dengan warna-warna
yang hanya ada ketika matamu terpejam
DIAM MEMANDANG SURGA
Anak Muda
Semuanya berawal pada suatu malam di hari itu. Aku dan temanku pergi menonton peluncuran buku ”Mari Mengutuk Laki-laki” . Judul buku yang unik kan :-). Sebenarnya hampir saja kami tak jadi pergi, saat itu aku sedikit ngambek, karna temanku terlambat datang hehe (stupid haaa).
Well ketika kami datang, acara yg dilaksanakan di hall teater gelanggang mahasiswa itu sudah mulai. Walaupun terkesan sederhana dan minimalis, tapi sumpah menurutku acara malam itu bagus dan berkesan sekali. Acara dibuka dengan pertujukan music yang manis..... really great. Cool music and lovely song. Band nya dimainkan anak-anak gelanggang dengan pralatan music standard dan lagunya pun mreka ciptakan sendiri. Tapi benar-benar indah untuk dinikmati. Hm…acara selanjutnya pembacaan 3 buah cerpen dari buku “ Mari Mengutuk Laki-laki”. Cerpen pertama dibacakan Ludriatin, pengarang buku ini. Slanjutnya muncul seorang “Anak Muda” berkemeja putih, membacakan cerpen kedua. Ehm…sebenarnya tokoh utama yang ingin kuceritakan, dalam tulisan ini :D. Penampilannya sungguh-sungguh membuat terpana. Aku dan temanku sampai terkesima. Hard to describe bagaimana dia bisa begitu memukau. Caranya membacakan cerita benar-benar luar biasa, perpaduan suara, ekspresi, dan intonasi yang benar-benar indah, impresif sekali, membuat semua yang mendengarkan menjadi terhanyut. Pufh….he is damn good!
Aku bahkan jadi lebih suka cara dia bercerita dibandingkan “Landung Simatupang” yang legendaris itu. Aku sampai berharap dia akan membacakan seluruh isi buku. Mataku tak lepas menatapnya sampai dia hilang dibalik panggung. Hari itu hanya informasi singkat yang kudapatkan, ”Anak Muda” yg berbaju putih tadi bernama ”Hardijan Sitepu” , kuliah di UGM. Ntah angkatan berapa, dan jurusan apa. Dalam perjalanan pulang aku dan temanku tak henti-hentinya membahas tentang performa si Anak Muda tadi. Aku bahkan sangat berharap bisa tau lebih banyak tentang dia atau bisa bertemu dengannya lain kali.
Lalu haripun bergulir hingga sampai pada bulan September 2004. Aku kembali datang ke gelanggang, untuk meminta seorang teman mencarikan seseorang yang bisa mendesain poster untuk pameran yang akan kuadakan. Lalu aku dikenalkan pada seseorang yang bernama ”Hardi”, yang kemudian membantuku membuatkan sekaligus memesankan poster itu. Kami sempat beberapa kali bertemu selama mengurus poster. Saat itu aku benar-benar belum sadar kalau ”Hardi” yang dikenalkan padaku ini adalah ”Anak Muda” yang dulu pernah membuatku terpana waktu dia membacakan cerita fiuhhhhh.....Aku sampai heran, kok bisa ya ???
Waktu berjalan lagi, hingga di penghujung 2005. Teman dekatku mengadakan pameran foto ”Funeral for Heroes” bersama komunitas fotografinya. Aku diajak hadir diacara sarasehan pameran foto ini. Dan disanalah aku bertemu Hardi lagi, dalam kondisi aku belum sadar kalo dialah “Anak Muda” yang membuatku penasaran. Kami bahkan sempat mengobrol walaupun hanya sekedar basa-basi. Sewaktu membaca booklet yang dibuat untuk pameran ini, aku menemukan nama ”Hardijan Sitepu” diantara nama-nama team ekspedisi.
Dengan tanda tanya besar dikepala, aku bertanya pada temanku, kenapa nama ”Anak Muda” itu bisa ada disitu dan yang mana orangnya. Temanku bilang ”Hardijan Sitepu” itu anak komunitas seni rupa, tapi jadi teman komunitas fotografi kita, so waktu kita hunting ke Tanah Toraja dia ikutan dalam team. Lalu....karna dia pintar menulis, dia yang membuat narasi untuk semua foto yang dipamerkan disini. Mmmm...Hardijan Sitepu itu kan ”Hardi” bukannya kamu sudah kenal lanjut temanku lagi.
Gubrakkkkkkkkkkkk.................Masih dengan setengah tak percaya aku bilang pada temanku ....“Masa sih.....Hardijan Sitepu itu Hardi. Prasaan dulu, wajahnya ”Hardijan Sitepu” yang kukenal ga kayak ”Hardi” deh :D. Tau ga, aku kan pernah ngefans lo sama dia, dan sempat pernah pengen tau banget tentang siapa dia, soalnya, dulu aku pernah liat dia baca cerpen, dan waktu itu dia keren banget”. Masa sih dia orangnya. Kok aku bisa ga kenal, bukankan kami pernah bertemu waktu aku memintanya membuatkan poster” ucapku berapi-api. Temanku hanya tertawa terbahak, dan meyakinkanku kalau emang “Hardi” lah “Anak Muda” yang sempat membuatku terkagum-kagum dulu hehehe. Selepas itu temanku malah menggodaku….puff….payah memang :D.
Well…aku masih ga habis pikir kenapa bisa begitu ya. Orang yang kucari-cari dan membuatku penasaran, sebenarnya ada dekat sekali denganku hihi. Blakangan, aku jadi tau banyak tentang si Anak Muda dari temanku. Baru tau juga kalo dia senang menulis puisi. Temanku sampai mencarikan buku puisinya untukku. Harus kuakui kalo kekagumanku sedikit bertambah, puisi-puisinya sangat aku suka, karna sama indahnya seperti saat dia bercerita. Bahkan ada beberapa puisinya yang sudah aku posting di blog ini.
Ehm…diatas ini adalah foto si "Anak Muda" yang aku ambil dari friendsternya :D. Wajahnya kliatan seperti penyair banget kan...:D.
Blakangan ini aku sempat beberapa kali bertemu si ”Anak Muda”. Ternyata dia tak terlalu sulit ditemukan, karna tiap hari memang berkeliaran di gelanggang. Ada beberapa temanku yang tau, kalo aku pernah ngefans sama dia, masih suka menggoda. Aku bahkan masih sempat grogi waktu dia lewat dan menyapaku hihi..silly. Masih sulit membayangkan bagaimana reaksinya kalau dia tau aku pernah ngefans sama dia, mungkin tertawa terbahak, atau hanya tersenyum dikulum seperti yang biasa dia lakukan tiap kali bertemu denganku. Mungkin kekagumanku padanya kurang lebih sama seperti aku kagum pada pengarang, penyanyi, pembaca berita atau yang lainnya. Dia memiliki atau bisa membuat sesuatu yang sangat aku suka.....so ”Anak Muda”...TERUSLAH BERPUISI ….:D
*Look...i even noted d day…d first time i met him :D
:::vee:::