Monday, June 26, 2006

Life...

Pada akhirnya....
ketika kamu memutuskan
untuk mencintai hidup
Hidup akan mencintaimu
sepuluh kali lebih baik lagi....

:::i-cinema:::

Becks...



Gosh.....

He is Adorable.......

Door to my heart

Diatas pintu hatiku kutulis
"tak ada jalan"
tetapi cinta datang sambil tertawa
sembari berteriak
"Aku masuk dari mana-mana"



---Herbert Shipman---

Friday, June 23, 2006

Serendipity

Kita memang tak akan pernah tau, siapa saja yang akan kita jumpai hari ini. Siapa diantara orang-orang yang muncul dalam hidup kita, yang bisa membawa banyak hal yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya. Ini mungkin salah satu keterbetulan unik dari sekian puluh keterbetulan lain yang pernah terjadi padaku. Semuanya bermula dari keinginanku untuk mencari pekerjaan baru agar bisa sesegera mungkin keluar dari pekerjaanku yang sekarang. Salah satu temanku dengan baik hati membantuku mencari-cari info tentang lowongan pekerjaan yang sekiranya cocok denganku. Dia juga memaksaku berkenalan, dengan temannya. Katanya temannya ini bisa membantuku memberikan info tentang pekerjaan yang sedang aku incar. Well karna mrasa ga enak setelah beberapa kali dipaksa, akhirnya aku mau juga kenalan dengan temannya itu. Siapa tau memang bisa dapat banyak hal bermanfaat.
Namanya Lian, itu info pertama yg kudapatkan. Karna tinggal berbeda kota, akhirnya kami berkenalan lewat bantuan Mas Yahoo Messenger yang populer itu. Awalnya crita-crita biasa aja, basa-basi sambil sedikit berbagi info pribadi masing-masing. Seperti standar berkenalan jaman sekarang, kami mulai saling add di friendster juga. Nah disinilah semuanya bermula. Beberapa jam setelah perkenalan kami. Aku menerima email notification dari friendster yang bilang kalo Lian barusan update blognya. Iseng-iseng karna pengen tau, akupun ngintip blog nya Lian. Dan betapa tercengangnya aku waktu baca isi blog nya Lian. Semua cerita yang dia tulis disana seperti copy paste dari kehidupan pribadiku. Terlalu banyak hal yang rasanya sama persis. Terutama tentang beberapa masalah yang memang sedang aku hadapi sekarang. Pendapat Lian, pandangan-pandangannya, pemikirannya yang dia tuangkan di blognya, rasanya terlalu mirip dengan apa yang kupunya. Aku sampe bingung kok bisa sama banget gini sih.....
Setelah puas membaca membaca semua ceritanya, aku langsung laporan sama Lian. Dan Lian sama kagetnya denganku begitu aku bilang kalo crita-critanya dia hampir sama denganku. Setelah itu kami sibuk membahas satu persatu detil dari hal-hal yang kami alami. Dan kami sama-sama kaget, bahkan sampai detil-detil dari cerita kami pun sama. Mungkin kalau dalam film hanya aktor dan aktrisnya saja yang beda, skenario nya sama. Gimana tidak setiap kali aku ngomong " Lian....gini..gini...lo yang aku alami". Lian langsung teriak "Iyaaaaaaaa samaaaaaaa, persis banget, gue juga" kalo ga " Iyaaaaaa banget vee...gue juga gitu" hihihi. Puas berkaget-kaget ria, kami mulai membahas knapa bisa begini dan knapa bisa begitu dari hal-hal yang kami alami dan yang sedang kami hadapi. Cuma dalam hitungan jam, sejak perkenalan, aku dan Lian sudah mulai berbagi hal-hal yang paling pribadi. Jarang-jarang aku bisa begini dengan teman yang baru kukenal, belum pernah ketemu pula. Biasanya butuh proses panjang dan kadang bertahun-tahun agar aku mau membuka diri pada seseorang. Terutama untuk hal yang sangat pribadi.
Aku rasa-rasanya tak tau harus bersyukur atau bagaimana. Yang jelas, aku senang sekali, Tuhan berbaik hati mempertemukan Lian denganku. Setidaknya, ada satu orang di dunia ini yang bisa paham apa yang aku alami dan aku hadapi. Karna terus terang, apa yang sedang terjadi padaku bukan hal biasa dan benar-benar tidak mudah untukku. Berbagi pada orang yang sama sekali belum pernah mengalaminya mungkin tidak begitu membantu, karna mnurutku, tetap orang itu tidak akan bisa memahami "real" conditionnya seperti apa. Beda dengan orang yang punya pgalaman yang sama dan sedang berada pada posisi yang sama dengan kita. Apapun itu, aku yakin...munculnya Lian dalam hidupku, punya banyak makna dan punya banyak tujuan yang telah direncanakan Tuhan untukku. Yang jelas skarang aku mrasa tidak sendiri lagi dan punya cermin baru untuk mematut diri.
Kenalan dengan Lian ternyata jadi keterbetulan yang cukup menyenangkan, Thanks ya Lian....

Thursday, June 22, 2006

More Than Friend



Kamu sudah mencoretku dari daftar temanmu
kalau begitu
bolehkah lebih dari sekedar teman...? :D



---Cherry---

Fur Mum and Dad

Terkadang butuh pengorbanan extra
demi membahagiakan orang tua
tapi sebesar apapun itu
Tetap tak akan pernah sebanding dengan
pengorbanan orang tua demi anak-anaknya...


"Aku ga jadi brangkat. Ortu tetap ga rela aku ksana dan aku gak mau divonis jadi anak durhaka. It's the second time i have to loose my dream" ! Demikian kurang lebih sms seorang teman yg mampir di inboxku tadi pagi. Aku bisa membayangkan kesedihan temanku saat ini, karna aku tau seberapa keras dia sudah berusaha, seberapa lama dia menunggu,dan seberapa besar pengorbanan yang sudah dia lakukan untuk mendapatkan mimpinya ini. Paling menyedihkan tentu saja karna aku juga tau seberapa penting MIMPI ini untuk dia hiks.....
Aku punya mimpi yang kurang lebih sama dengan dia, dari bertahun-tahun yang lalu kami hampir setiap hari berdiskusi, berbagi banyak cerita, merencanakan banyak hal demi meraih impian ini. Kesempatan yang ditunggu datang lebih cepat untuknya, namun sayang....ketika impian itu sudah didepan mata, tinggal menunggu untuk digenggam, sekarang terpaksa harus dilepaskan. Pathetic......
Well sekelumit cerita lengkapnya kurang lebih seperti ini. Setelah merintis cita-citanya dari 7 tahun yang lalu, akhirnya temanku mendapatkan pekerjaan yg dia impi-impikan. Kesempatan seperti yang dia dapatkan memang jarang, dan ga mudah. Tapi sayang, dia harus ditempatkan di tempat yang jauh, di ujung timur Indonesia sana. Nah keberatan orang tuanya, karna tempatnya yang jauh itu. Orang tua temanku tinggal di Jawa. Satu masalah klasik lagi mungkin karna temanku kakak beradik hanya berdua, dia anak perempuan satu-satunya, karna saudaranya laki-laki. Aku mungkin bisa sedikit memaklumi, kekhawatiran orang tua, untuk melepas anaknya sejauh itu. Tapi mungkin yang belum bisa dipahami Bapak Ibu adalah seberapa besar arti sebuah impian untuk anaknya. Itu siy cuma pemikiran sederhanaku, ga tau juga sebenarnya seperti apa, hingga Bapak Ibu temanku tidak mau melepas anaknya pergi.
Kisah-kisah klasik seperti ini, stauku cukup sering terjadi, dan banyak yang sudah mengalaminya. Aku kurang lebih pernah mengalami kejadian yang sama dengan temanku. Aku pernah melepaskan impian yang kupendam bertahun-tahun, demi Papaku. Padahal aku ingat sekali, bagaimana setiap malam aku selalu memikirkan, apa yang bisa kulakukan untuk mendapatkan mimpiku itu. Ketika aku akhirnya bisa mendapatkannya, aku memilih melepaskannya demi melihat senyum di wajah Papaku. Karna aku tau, kalau aku memaksa mengambil pilihanku, Papaku pasti sedih, dan aku tidak pernah mau itu terjadi.
Dari kjadian ini membuatku smakin sadar bahwa, impian dan kebahagiaan itu memang sering tak sejalan. Walaupun kita mendapatkan impian kita, belum tentu kita bahagia. Kalau misalnya temanku memaksa untuk tetap pergi mewujudkan impiannya, dia belum tentu akan bahagia, karna terpaksa melawan orang tuanya. Mungkin ini sekedar ujian kecil saja, mungkin Tuhan sekedar ingin tahu, seberapa besar kita mampu mengesampingkan ego dan mimpi-mimpi kita demi kebahagiaan orang tua kita.

Luv u Mum.....Luv ya Dad.....
---vee---

Monday, June 19, 2006

Rumination

Sepertinya aku kembali diingatkan
bahwa kebahagiaan dan mimpi itu
tak selalu sejalan
Tapi aku tak akan menyerah
karna kalah bukanlah pilihan
Sekarang aku hanya ingin berjalan
sedikit lebih pelan
Karna buat apa berlari kencang kalau salah jalan
dan buat apa terbang tinggi
kalau ternyata tempatku bukan diatas sana

:::i-cinema:::

Wednesday, June 14, 2006

Determination

I love you from the green of spring
Until the cold of winter morning
But then how should I stay
if love and pain are growing?
I should leave now or never
but my love will stay forever
even we won't be together
---firabas---

Tuesday, June 06, 2006

Gnomon

Dimana matahari? Sudah hampir sebulan ini matahari hanya muncul sekilas. Ah inilah rupanya kekalahan matahari. Kalah terhadap para awan mendung dan hujan yang memutihkan langit. Ternyata matahari bisa tergantikan. Menjadi sebuah Gnomon tak akan ada gunanya ditengah siklus iklim seperti ini. Mungkin hidup ini benar-benar pilihan. Sama ketika aku dihadapkan pada pilihan yang berat. Bukan sekedar pilihan apakah aku harus makan sayur karena jika tidak aku akan terkena kanker. Itu pilihan mudah. Atau pilihan semacam apakah aku harus memilih salah satu, antara kau dengan sahabat baikku. Aku tidak akan memilih salah satu dari kalian. Bagiku itu hukuman, bukan pilihan.

---Gnomon---

Monday, June 05, 2006

Tu me manque

I miss U when I'm glad
I miss U when I'm sad.....
I miss U when I'm happy
I miss U when I'm lonely.....
But most of it all....
I miss U when I'm "iseng" (inggrisnya apa ya hehe :P)


:::vee:::
-still fur my very best friend ; mizz u so much-

Sunday, June 04, 2006

My Surrender

Aku berjanji
tidak ada kesedihan dalam sajak ini
Kau hanya kucatat sebagai alamat singkat
yang tidak lagi kusinggahi
Meski dalam sendiri
ada perkara yang selamanya tak terlihat
Bagai jejak-jejak burung di udara
Sepi yang kugambari dengan warna-warna
yang hanya ada ketika matamu terpejam
DIAM MEMANDANG SURGA

---Anak Muda---
:::fur someone:::

Anak Muda

Friday, April 5, 2002......*
Semuanya berawal pada suatu malam di hari itu. Aku dan temanku pergi menonton peluncuran buku ”Mari Mengutuk Laki-laki” . Judul buku yang unik kan :-). Sebenarnya hampir saja kami tak jadi pergi, saat itu aku sedikit ngambek, karna temanku terlambat datang hehe (stupid haaa).
Well ketika kami datang, acara yg dilaksanakan di hall teater gelanggang mahasiswa itu sudah mulai. Walaupun terkesan sederhana dan minimalis, tapi sumpah menurutku acara malam itu bagus dan berkesan sekali. Acara dibuka dengan pertujukan music yang manis..... really great. Cool music and lovely song. Band nya dimainkan anak-anak gelanggang dengan pralatan music standard dan lagunya pun mreka ciptakan sendiri. Tapi benar-benar indah untuk dinikmati. Hm…acara selanjutnya pembacaan 3 buah cerpen dari buku “ Mari Mengutuk Laki-laki”. Cerpen pertama dibacakan Ludriatin, pengarang buku ini. Slanjutnya muncul seorang “Anak Muda” berkemeja putih, membacakan cerpen kedua. Ehm…sebenarnya tokoh utama yang ingin kuceritakan, dalam tulisan ini :D. Penampilannya sungguh-sungguh membuat terpana. Aku dan temanku sampai terkesima. Hard to describe bagaimana dia bisa begitu memukau. Caranya membacakan cerita benar-benar luar biasa, perpaduan suara, ekspresi, dan intonasi yang benar-benar indah, impresif sekali, membuat semua yang mendengarkan menjadi terhanyut. Pufh….he is damn good!
Aku bahkan jadi lebih suka cara dia bercerita dibandingkan “Landung Simatupang” yang legendaris itu. Aku sampai berharap dia akan membacakan seluruh isi buku. Mataku tak lepas menatapnya sampai dia hilang dibalik panggung. Hari itu hanya informasi singkat yang kudapatkan, ”Anak Muda” yg berbaju putih tadi bernama ”Hardijan Sitepu” , kuliah di UGM. Ntah angkatan berapa, dan jurusan apa. Dalam perjalanan pulang aku dan temanku tak henti-hentinya membahas tentang performa si Anak Muda tadi. Aku bahkan sangat berharap bisa tau lebih banyak tentang dia atau bisa bertemu dengannya lain kali.
Lalu haripun bergulir hingga sampai pada bulan September 2004. Aku kembali datang ke gelanggang, untuk meminta seorang teman mencarikan seseorang yang bisa mendesain poster untuk pameran yang akan kuadakan. Lalu aku dikenalkan pada seseorang yang bernama ”Hardi”, yang kemudian membantuku membuatkan sekaligus memesankan poster itu. Kami sempat beberapa kali bertemu selama mengurus poster. Saat itu aku benar-benar belum sadar kalau ”Hardi” yang dikenalkan padaku ini adalah ”Anak Muda” yang dulu pernah membuatku terpana waktu dia membacakan cerita fiuhhhhh.....Aku sampai heran, kok bisa ya ???
Waktu berjalan lagi, hingga di penghujung 2005. Teman dekatku mengadakan pameran foto ”Funeral for Heroes” bersama komunitas fotografinya. Aku diajak hadir diacara sarasehan pameran foto ini. Dan disanalah aku bertemu Hardi lagi, dalam kondisi aku belum sadar kalo dialah “Anak Muda” yang membuatku penasaran. Kami bahkan sempat mengobrol walaupun hanya sekedar basa-basi. Sewaktu membaca booklet yang dibuat untuk pameran ini, aku menemukan nama ”Hardijan Sitepu” diantara nama-nama team ekspedisi.
Dengan tanda tanya besar dikepala, aku bertanya pada temanku, kenapa nama ”Anak Muda” itu bisa ada disitu dan yang mana orangnya. Temanku bilang ”Hardijan Sitepu” itu anak komunitas seni rupa, tapi jadi teman komunitas fotografi kita, so waktu kita hunting ke Tanah Toraja dia ikutan dalam team. Lalu....karna dia pintar menulis, dia yang membuat narasi untuk semua foto yang dipamerkan disini. Mmmm...Hardijan Sitepu itu kan ”Hardi” bukannya kamu sudah kenal lanjut temanku lagi.
Gubrakkkkkkkkkkkk.................Masih dengan setengah tak percaya aku bilang pada temanku ....“Masa sih.....Hardijan Sitepu itu Hardi. Prasaan dulu, wajahnya ”Hardijan Sitepu” yang kukenal ga kayak ”Hardi” deh :D. Tau ga, aku kan pernah ngefans lo sama dia, dan sempat pernah pengen tau banget tentang siapa dia, soalnya, dulu aku pernah liat dia baca cerpen, dan waktu itu dia keren banget”. Masa sih dia orangnya. Kok aku bisa ga kenal, bukankan kami pernah bertemu waktu aku memintanya membuatkan poster” ucapku berapi-api. Temanku hanya tertawa terbahak, dan meyakinkanku kalau emang “Hardi” lah “Anak Muda” yang sempat membuatku terkagum-kagum dulu hehehe. Selepas itu temanku malah menggodaku….puff….payah memang :D.

Well…aku masih ga habis pikir kenapa bisa begitu ya. Orang yang kucari-cari dan membuatku penasaran, sebenarnya ada dekat sekali denganku hihi. Blakangan, aku jadi tau banyak tentang si Anak Muda dari temanku. Baru tau juga kalo dia senang menulis puisi. Temanku sampai mencarikan buku puisinya untukku. Harus kuakui kalo kekagumanku sedikit bertambah, puisi-puisinya sangat aku suka, karna sama indahnya seperti saat dia bercerita. Bahkan ada beberapa puisinya yang sudah aku posting di blog ini.


Ehm…diatas ini adalah foto si "Anak Muda" yang aku ambil dari friendsternya :D. Wajahnya kliatan seperti penyair banget kan...:D.

Blakangan ini aku sempat beberapa kali bertemu si ”Anak Muda”. Ternyata dia tak terlalu sulit ditemukan, karna tiap hari memang berkeliaran di gelanggang. Ada beberapa temanku yang tau, kalo aku pernah ngefans sama dia, masih suka menggoda. Aku bahkan masih sempat grogi waktu dia lewat dan menyapaku hihi..silly. Masih sulit membayangkan bagaimana reaksinya kalau dia tau aku pernah ngefans sama dia, mungkin tertawa terbahak, atau hanya tersenyum dikulum seperti yang biasa dia lakukan tiap kali bertemu denganku. Mungkin kekagumanku padanya kurang lebih sama seperti aku kagum pada pengarang, penyanyi, pembaca berita atau yang lainnya. Dia memiliki atau bisa membuat sesuatu yang sangat aku suka.....so ”Anak Muda”...TERUSLAH BERPUISI ….:D

*Look...i even noted d day…d first time i met him :D

:::vee:::

Gempa di beranda rumah kami